x

Stabilitas Keamanan Kota Mataram Tetap Terjaga, Ditiru Daerah Ini

waktu baca 3 menit
Senin, 24 Agu 2015 16:27 0 42 Redaksi

MATARAM, mataramnews.co — Kondusifitas keamanan dan ketertiban di Kota Mataram yang memiliki heterogenitas cukup tinggi ternyata mendapat perhatian dari daerah lain. Senin (24/8/15), Pemerintah Kota Mataram mendapat kunjungan kerja dari Kominda (Komunitas Intelijen Daerah) Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

Rombongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kapuas Ir. H. Muhajirin MP diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Mataram HL. Makmur Said didampingi Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Indra Bangsawan di ruang Kenari Kantor Walikota Mataram beserta seluruh jajaran terkait dan segenap anggota Komindo Kota Mataram.

Dalam sambutan penerimaannya, Sekda Kota Mataram HL. Makmur Said secara khusus mempermaklumkan mengenai kondisi Kota Mataram yang tengah berada dalam masa transisi kepemimpinan sehingga belum memiliki Kepala Daerah Definitif dan saat ini dipimpin oleh Penjabat Walikota yang ditunjuk oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk menjalankan pemerintahan sampai Kepala Daerah selanjutnya terpilih dan dilantik secara definitif.

Dan, lanjutnya, dengan komposisi penduduk Kota Mataram yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya, merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Mataram untuk dapat terus menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Karena itu berbagai upaya dilakukan agar Kota Mataram selalu dalam situasi yang kondusif.

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat dikatakan Makmur, pihaknya terus berkoordinasi dan bekerjasama, baik dengan masyarakat secara langsung maupun unsur-unsur terkait lainnya. Selain instansi vertikal seperti TNI dan Polri, terdapat pula peran yang amat penting dari unsur-unsur lainnya yang ada di masyarakat, seperti LSM, Ormas maupun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). “Sebagai ibukota provinsi, kami menyadari bahwa kondisi Kota Mataram yang aman pada akhirnya akan berdampak pada stabilitas keamanan Provinsi Nusa Tenggara Barat secara keseluruhan”, terangnya.

Kota Mataram lanjut Makmur, memiliki luas terkecil dibandingkan dengan kabupaten/ kota lain di NTB yakni 61,3 km2 namun memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi, mencapai 7.195 jiwa perkilometer persegi dan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,35 persen. Dengan kondisi demikian tidak dipungkiri sesekali masih terjadi persinggungan antara sekelompok kecil masyarakat yang bila ditelisik lebih lanjut lebih didasarkan pada permasalahan sosial. Meski demikian hal tersebut bisa segera teratasi berkat kerjasama yang baik dari berbagai pihak, termasuk dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta dengan memaksimalkan fungsi dan peran berbagai lembaga yang sudah terbentuk, yang salah satunya adalah Kominda Kota Mataram.

Sementara dikatakan oleh ketua rombongan Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Ir. H. Muhajirin MP, pihaknya berkunjung ke Kota Mataram lengkap beserta seluruh anggota Kominda Kabupaten Kapuas dan juga disertai Kepala Kesbangpol Kabupaten Kapuas untuk dapat menyerap dan bertukar informasi maupun pengalaman mengenai cara pengendalian keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat. Dengan demikian nantinya akan dapat memaksimalkan tugas dan fungsi Kominda dalam mengenali potensi, gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman stabilitas di daerah, juga memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi Bupati/ Walikota mengenai kebijakan yang berkaitan dengan deteksi dan peringatan dini terhadap ancaman stabilitas di daerah.

Pertemuan diakhiri dengan sesi tanya jawab antara kedua belah pihak mengenai penanganan perkara yang dilakukan di Kota Mataram dibandingkan dengan yang dilakukan di Kabupaten Kapuas. Mengenai perkara yang pernah ditangani juga terdapat beberapa perbedaan, meski di beberapa kasus tidak jauh berbeda. Di Kota Mataram, kasus kriminal paling menonjol adalah kasus pencurian khususnya pencurian kendaraan bermotor yang rata-rata terjadi 2-3 kali dalam sehari. Kasus selain pencurian hanya sesekali terjadi mengingat setiap kelurahan di Kota Mataram dibantu oleh satu Binmaspol dari Kepolisian dan satu Babinsa dari TNI. Sedangkan di Kabupaten Kapuas yang banyak menjadi masalah adalah konflik lahan antara perusahaan perkebunan dengan pemilik lahan.

Laporan : Ufi / Humas Pemkot Mataram
Editor : Guswan Putra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x