Integrasi antara ilmu dan agama memiliki kaitan yang sangat erat tidak terpisahkan satu sama lain. kaitannya sama-sama saling mempengaruhi. Dunia tanpa ilmu gelap gulita, sebaliknya dunia tanpa agama gelap gulita.
Agama memiliki fungsi untuk mengontrol kehidupan manusia, supaya manusia menjalani hidup dengan sejahtera, mengetahui etika, moral, hukum dalam menjalani kehidupan yang baik. Akan tetapi ketika agama tanpa dilandasi ilmu pengetahuan maka peran fungsi agama akan menjadi fatal dalam memahami agama. Dengan pendekatan ilmu sosial (social science) disini sangat membantu untuk memahami peran fungsi agama secara universal.
Tafsir atas agama diera abad ke XXI ini sangat penting untuk membantu dan memahami teks-teks agama yang sifatnya universal dalam dataran dunia abstrak kemudian ditarik kedalam dunia nyata. Sehingga peran fungsi agama akan diterapkan dalam kehidupan yang real. Agama merupakan bentuk ambivalen. Artinya bahwa ketika tafsir atas agama tanpa dilandasi pendekatan ilmu sosial, seperti: ilmu Sosiologi, antropologi, psikologi, hukum dan sebagainya. Maka tafsiran terhadap agama akan condong pada tafsiran yang Partikularisme.
Jikalau ditinjau dari segi historis bahwa era dulu dengan era sekarang jelas perubahan yang sangat jauh berbeda. Perubahan ini terjadi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, oleh karenanya perubahan pemahaman tentang keagamaan selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan zaman. Sehingga sangat perlu agama di tafsirkan dan ditinjau dalam perspektif ilmu sosial diera Globalisasi ini.
Penulis : Suparman Jayadi —Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar