MATARAM, MATARAMNEWS.com — Sistem politik, sosial dan ekonomi merupakan akar terjadinya gerakan terorisme, bukan karena agama. Meskipun ada gerakan teroris yang mengatasnamakan agama.
“Asal muasal terorisme itu dari sistem politik yang belum baik. Karena orang kecewa dengan sistem politik, sehingga berjuang menghancurkan sistem dengan gerakan-gerakan terorisme”, kata H Khatibul Umam Wiranu, anggota Komisi VIII DPR RI, usai menghadiri pertemuan di Kanwil Kemenag NTB, di Mataram, kemarin.
Menurut politisi Partai Demokrat ini, banyak masyarakat salah memahami gerakan terorisme. Apalagi yang dilabeli hukum Islam. Pasalnya, bisa saja gerakan teroris dilakukan oleh orang yang tidak suka terhadap agama Islam. “Kalau sistem politik, sosial dan ekonomi sudah baik, tidak akan ada terorisme dan tidak ada alasan untuk menggerakkan terorisme”, katanya.
Secara nasional, lanjut dia, asal muasal terorisme karena administrasi pemerintah yang belum bagus, seperti data kependudukan saja belum memadai, e-KTP juga belum mampu menjawab sehingga tidak bisa mendeteksi dengan jelas berapa jumlah warga negara Indonesia, tinggalnya dimana serta aksesnya kemana. Hal ini, menurutnya, bisa dideteksi jika administrasi sudah bagus.
“Terlalu longgar sistem ekonomi, jadi siapa yang kuat dia yang menang maka yang lemah makin terpinggirkan”, ungkapnya. Ketika orang tidak mampu melakukan perubahan, maka orang itu akan melakukan perlawanan dengan kekerasan dan terorisme. Pendekatan yang harus dilakukan yaitu membuka demokrasi libral dan kembali kepada demokrasi Indonesia yaitu Pancasila.
Bicara sistem, maka harus menggunakan sistem lama akan tetapi sistem Indonesia, seperti pada pemilihan, dimana tidak semua dipilih secara langsung, hal ini salah satu cara untuk kembali kepada demokrasi Pancasila.
Laporan : Azami
Editor : Agus SP
Tidak ada komentar