mataramnews.co, MATARAM — Sejumlah jagal alias tukang potong hewan yang bekerja di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Majeluk, Kota Mataram, melakukan aksi mogok kerja.
Pasalnya, sapi yang akan di potong tidak ada, karena akhir-akhir ini harga sapi yang terus meroket. Disinyalir ketersediaan atau stok sapi di dalam daerah menurun.
Akibatnya, para pedagang yang selama ini mengambil daging dari RPH Majeluk, harus gigit jari dan kembali dengan tangan kosong karena tidak ada pemotongan hewan.
Bahkan aksi mogok kerja yang akan dilakukan tukang potong hewan yang terhimpun dalam Kelompok Penjagal Hewan Mataram (KPHM), direncanakan berlangsung dalam kurun waktu yang belum bisa dipastikan. Tergantung situasi harga dan ketersediaan hewan potong.
Ketua KPHM, Fastival Rohyadi menjelaskan bahwa mogok kerja tersebut dilakukan karena harga sapi yang layak untuk dipotong dianggap terlalu mahal, bahkan sapinya yang akan dipotong tidak ada.
“kami minta kepada pemerintah untuk stabilkan harga hewan potong”, ujar ketua KPHM didampingi sejumlah penjagal, pada Senin (25/1/2016). Menurutnya, untuk menstabilkan harga hewan, pemerintah harus juga menyediakan stok hewan potong di dalam daerah.
“stop pengiriman keluar daerah, baik itu sapi bibit, sapi bakalan, serta sapi penggemukan agar stok stabil di daerah”, tegasnya.
Disebutkan, adapun harga sapi yang layak potong sekitar Rp 8-15 juta per ekor, namun harga sejak 4 bulan terakhir mencapai Rp 10-20 juta per ekor.
“kalau kita terus potong dengan harga tinggi, kita rugi sekitar Rp 1 juta per ekor. Di RPH ini biasanya setiap hari motong 20-25 ekor”, pungkasnya.
Laporan : Joko
Editor : Guswan Putra
Tidak ada komentar