MATARAMnews (Mataram) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menargetkan produksi padi mencapai 2,3 juta ton pada tahun 2014 mendatang. Dalam mencapai target itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dengan pemerintah kabupaten/kota se-NTB, Kamis (13/10/2011) melakukan kesepakatan bersama MoU tentang Peningkatan Beras Nasional. Hal itu dalam upaya mencapai surplus beras nasional tahun 2014 sebanyak 10 juta ton serta menjamin ketersediaan dan stabilitas stok beras di NTB.
Penandatangan MoU dilakukan Wagub NTB, Ir. H. Badrul Munir, MM bersama Bupati/walikota se-NTB pada acara Peringatan Hari Pangan Nasional (HPS) ke-13 tahun 2011, di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB. Di mana, masing-masing kabupaten/kota akan diberikan target produksi menuju tahun 2014 .
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur NTB, Ir.H. Badrul Munir, MM, mengatakan NTB, NTT dan Bali merupakan wilayah yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor V untuk gerbang pariwisata dan ketahanan pangan nasional. Dimana, NTB sendiri memiliki potensi lahan untuk sawah baru seluas 42 ribu hektar untuk penanaman padi.
“Lahan tersebut sekitar 80 persen berada di pulau Sumbawa dan 20 persen di pulau Lombok,” katanya.
Badrul menjelaskan, peningkatan produktivitas pangan NTB, masih terbilang berada di bawah rata-rata nasional, yakni 2-2,8 persen. Sementara, rata-rata produktivitas pangan nasional mencapai 3 persen. Oleh karenanya, diperlukan sebuah perbaikan jaringan irigasi di NTB, sehingga produktivitas tanaman padi dapat ditingkatkan.
Terlebih lagi, kata Badrul perkiraan para ahli menyebutkan, akan terjadi puncak anomaly iklim di tahun 2012. Disaat itu, akan terjadi kekurangan air bersih dan kekeringan meluas.
“Tapi di NTB, kekeringan tercatat hanya 33 persen atau lebih rendah bila kita membandingkan pada bulan yang sama pada tahun 2010 lalu,”ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan target produksi padi di NTB dirincikan, untuk Pulau Lombok, seperti Kabupaten Lombok Barat 180 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), Lombok Tengah 476.500 ton GKG, Lombok Timur 385.300 ton GKG, Lombok Utara 77.600 ton GKG dan Kota Mataram 28.100 ton GKG. Sementara di pulau Sumbawa, kabupaten Dompu ditargetkan 206.600 ton GKG, Sumbawa 456.700 ton GKG, Bima 355 ribu ton GKG, Sumbawa Barat 94.200 ton GKG dan Kota Bima 40 ribu ton GKG.
(Laporan : Iman | Mataram)
Tidak ada komentar