MATARAM – Kelompok perikanan tangkap Tunas Harapan di Lingkungan Gatep, Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan terpilih mewakili Kota Mataram untuk penilaian lomba kelompok perikanan berprestasi dan lomba Gempita tingkat Provinsi NTB tahun 2014. Bertempat di kelompok perikanan tangkap Tunas Harapan, pada Senin 5 Mei 2014, tim juri melakukan penilaian. Kedatangan tim juri disambut Wakil Walikota Mataram H Mohan Roliskana didampingi Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H Mutawalli dan Camat Ampenan Ki Agus M Idrus.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota mengucapkan selamat atas keberhasilan yang diraih kelompok perikanan tangkap Tunas Harapan sehingga bisa melenggang mengikuti penilaian di tingkat Provinsi NTB. “Keberhasilan kelompok Tunas Harapan bisa menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok perikanan lainnya agar bisa berprestasi. Termasuk kepada penyuluh, harus tetap melakukan pendekatan untuk peningkatan produktivitas para nelayan”, jelasnya.
Kota Mataram, kata Wakil Walikota, memiliki potensi dibidang perikanan. Dengan panjang garis pantai mencapai 9,1 kilometer yang melewati tujuh kelurahan. Kota Mataram juga masih memiliki sekitar 1.460 nelayan yang produktif mencari nafkah di sepanjang pantai Ampenan.
Kendati tak dipungkiri jika fungsi Kota Mataram sebagai kota perdagangan dan jasa membuat perkembangan ekonomi bisnis semakin pesat. Imbasnya lahan pertanian semakin menyempit, tinggal tersisa sekitar 2.400 hektare lahan pertanian di Kota Mataram.
Atas kondisi ini, Wakil Walikota mengingatkan agar para penyuluh pertanian dan perikanan tetap bekerja maksimal, memberikan perhatian serta pembinaan intensif kepada para petani dan nelayan. ‘’Kehadiran penyuluh tetap memberikan dampak positif bagi perkembangan usaha para petani dan nelayan”, ujarnya.
Usai memberikan pengarahan, Wakil Walikota berkesempatan melihat dari dekat hasil usaha kelompok perikanan tangkap Tunas Harapan, seperti abon dan nugget ikan. Serta lampu petromak yang dimodifikasi berbahan bakar gas tidak lagi menggunakan minyak tanah.
[Rin/foto Nyem/Hms]
Tidak ada komentar