Mataram, MATARAMnews – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, akan turunkan tim untuk melakukan investigasi pasca terjadinya banjir bandang yang menerjang dua wilayah di Kabupaten Lombok Timur. Eksekutif Direktur, Walhi NTB, Ale Usman Al Khairy, mengatakan bahwa terkait banjir tersebut pihaknya akan menurunkan tim investigasi untuk melihat seberapa besar kerusakan hutan hingga terjadinya bencana banjir.
Untuk mendukung invetigasi tersebut akan diterjunkan 9 tim yang akan bekerja diperkirakan selama 4 hari. “Kita akan pastikan terjadi deporestasi dikawasan kaki hutan gunung Rinjani yang dekat dengan Sembalun dan Sambelia, “katanya.
Menurutnya, salah satu titik yang akan menjadi lokasi investigasi nanti yaitu di Bile Tepung Sambelia. Namun ketika ditanya seberapa besarkah kerusakan hutan. Dijawabnya hal itu belum diketahui dan itu akan dicek menggunakan alat GPS.
Bencana alam yang terjadi beberapa hari kemarin itu sebelumnya pada tahun 2006 lalu pernah terjadi. Kemudian, diluncurkan proyek rehabilitasi dikawasan hutan namun lagi-lagi, Ale menyebutkan bahwa proyek tersebut tidak berjalan semestinya.
“Proyek rehabilitasi ada namun perencanaannya tidak bagus karena setelah ditanam tidak dipelihara, “ungkapnya.
Hal ini dikarenakan masih ada mental pejabat hanya berorientasi proyek semata jadi pekerjaan tidak maksimal. Selain itu Ale, juga mempertanyakan kinerja dari TNGR yang mempunyai wewenang melindungi kawasan Gunung Rinjani.
Tidak ada komentar