x

Walikota Dan Wakil Walikota Penen Lobster Perdana

waktu baca 2 menit
Senin, 24 Jun 2013 15:19 0 11 Redaksi

MATARAM – Setelah delapan bulan menunggu, akhirnya Walikota Mataram H. Ahyar Abduh bersama Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana panen lobster perdana di pantai Penghulu Agung, Kota Mataram, Sabtu (22/6/13) kemarin. Usai panen, Walikota Mataram mengatakan kendati budidaya lobster ini baru tahap uji coba, namun hasil cukup bagus. “Karena itu kita akan kembangkan terus,” katanya.

Walikota menilai program pemberdayaan masyarakat pesisir melalui budidaya lobster ini sangat berprospek, mengingat nilai ekonomisnya sangat menjanjikan. “Bahkan saat ini hasil panen sudah dipesan terlebih dahulu, tapi ada juga pembeli yang langsung datang ke lokasi,” katanya.

Terkait dengan itu, ke depan potensi budidaya lobster ini akan dikembangkan. Dimana yang saat ini hanya ada satu titik, karenanya titik budidaya akan ditambah atau lubang Keramba Jaring Apung (KJA) yang akan ditambah. Tentunya dengan melakukan kajian lokasi terlebih dahulu.

Selain lobster, sebelumnya Pemkot Mataram juga telah melakukan uji coba budidaya rumput laut dan ikan bawal melalui KJA. Hasil panen dua komoditi tersebut pada tahun 2012 cukup bagus. “Namun untuk rumput laut pada tahun ini kurang baik, hal itu terjadi karena disebabkan faktor cuaca yang kurang bersahabat,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H. Mazhuriadi mengakatan, dari penilaian peneliti yang dilibatkan petani lobster, hasil penan di perairan Kota Mataram sudah cukup bagus, bahkan masuk katagori size lima yang harganya sudah tidak menggunakan kilo lagi namun per biji. “ Harga size 3-4 saja mencapai sekitar Rp 45.000 ribu perbiji,” katanya.

Ditambahkan Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Lalu Alwan menjelasakan, sekitar delapan bulan lalu Pemkot Mataram menyerahkan 500 bibit atau sekitar 4 kilogram kepada 10 kelompok petani budidaya di pesisir pantai Penghulu Agung dengan menggunakan 12 lubang keramba jaring apung. “Dari 12 lubang itu yang dimanfaatkan 10 lubang, karena dua lubang dimanfatakan untuk memilah lobster yang sedang multing (ganti kulit),” katanya.

Untuk diketahui lobster yang dipanen ini khusus untuk lobster dengan berat 1 ons ke atas. Akan tetapi ada juga lobster yang belum bisa. Dimana hingga berita ini diturunkan petani sudah panen sekitar 13,5 kikogram dengan harga perkilo Rp 350.000,-.

(nir/yudi foto hms)


Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x