x

Walikota Mataram Serahkan Dokumen LKPJ 2013

waktu baca 5 menit
Sabtu, 29 Mar 2014 07:49 0 22 Redaksi

MATARAM – Bertempat di ruang sidang utama DPRD Kota Mataram, Sabtu (29/3), Walikota Mataram H Ahyar Abduh menyerahkan dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban  (LKPJ) akhir tahun anggaran 2013 dikemas dalam rapat paripurna DPRD Kota Mataram, untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut oleh panitia khusus (pansus) LKPJ yang telah dibentuk.

Dokumen LKPJ itu diserahkan langsung Walikota Mataram kepada Ketua DPRD Kota Mataram H Muhamad Zaini di dampingi Wakil Ketua DPRD setempat H Didi Sumardi, SH dan I Wayan Sugiartha yang disaksikan oleh seluruh anggota DPRD Kota Mataram, jajaran dari forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD), Sekda, para asisten, kepala SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram beserta jajarannya.

Sebelumnya, dalam rapat paripurna sidang ke 16 masa sidang II tahun 2014 yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Mataram H Muhamad Zaini, Walikota menyampaikan pidato LKPJ yang merupakan intisari dari dokumen LKPJ.

Dalam kesempatan itu Walikota menyampaikan, beberapa kegiatan dan keberhasilan Pemerintah Kota Mataram dalam melaksanakan program-program sesuai dengan rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) tahun 2013.

Dikatakannya, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Mataram mengelola Pendapatan Daerah sebesar Rp 864,9 milyar lebih, meningkat sebesar 11,12 persen dari Rp 721,8 milyar lebih pada tahun 2012.

Hingga dengan akhir tahun anggaran 2013 jumlah pendapatan yang berhasil direalisasikan adalah sebesar Rp 865,8 milyar lebih atau mencapai 100,11 persen dari target yang ditetapkan.

Menurutnya, aspek kemandirian daerah dalam pembiayaan pembangunan dapat dilihat dari perkembangan PAD yang mengalami peningkatan dari sebesar Rp 78,8 milyar lebih pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 124,9 milyar lebih pada tahun 2013 atau meningkat 58,49 persen, dengan realisasi di tahun 2013 mencapai Rp 139,8 milyar lebih atau mencapai 111,94 persen dari target yang ditetapkan.

Sementara belanja daerah pada tahun anggaran 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun anggaran 2012, dari sebesar Rp 810 milyar lebih menjadi Rp 1,022 trilyun lebih atau meningkat 26,11 persen.

“Sampai dengan akhir tahun anggaran 2013, total belanja dengan pengeluaran pembiayaan terealisasi sebesar Rp 889 milyar lebih atau 86,49 persen,” katanya dihadapan tamu undangan.

Walikota mengatakan, total belanja terdiri dari belanja tidak langsung dengan realisasi sebesar Rp 492 milyar lebih atau 91,50 persen dari target sebesar Rp 538 milyar lebih, dan belanja langsung dengan realisasi sebesar Rp 390,7 milyar lebih atau 80,75 persen dari target sebesar Rp 483,9 milyar lebih.

Ia mengatakan, dibanding dengan tahun 2012, target belanja tidak langsung mengalami peningkatan sebesar Rp 64 milyar lebih atau 13,65 persen dan belanja langsung meningkat sebesar Rp 147 milyar lebih atau 43,64 persen.

Dari realisasinya, dibandingkan dengan tahun 2012, belanja tidak langsung mengalami peningkatan sebesar Rp 55,9 milyar lebih atau 12,82 persen dan belanja langsung meningkat sebesar Rp 87,2 milyar lebih atau 28,75 persen.

Menurut dia, secara umum capaian Pembangunan Kota Mataram yang telah dilaksanakan tahun 2013 sejalan dengan pelaksanaan tiga program unggulan Pemerintah Kota Mataram, yakni Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan daya saing daerah, antara lain dengan Penyediaan infrastruktur pendidikan yang memadai melalui pembangunan gedung dan peningkatan Ruang Kelas Baru (RKB).

Selain itu program layanan kesehatan gratis di puskesmas beserta jaringannya, untuk mensinergikan terwujudnya Program Mataram Sehat 2015, dan Pelayanan kesehatan gratis untuk Kelas III pada RSUD Kota Mataram melalui program Kartu Mataram Sehat (KMS), Santunan kematian, serta Pembagian beras kepada orang tua jompo.

Program unggulan kedua yakni Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) berbasis potensi ekonomi lokal meliputi, Kota Mataram sukses menjadi tuan rumah Hari Koperasi Nasional, Revitalisasi pasar tradisional dan penataan pedagang kreatif lapangan.

“Bahkan terhitung 1 Januari 2013, Pemerintah Kota Mataram telah mengelola secara mandiri Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan,” katanya.

Terakhir program unggulan peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas SDM dan PER antara lain, program sambungan air minum gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui pembiayaan dana hibah dari Pemerintah Australia.

Selanjutnya, peningkatan sarana dan prasarana persampahan baik skala lingkungan maupun skala kota, pengurangan titik genangan dengan membangun draninase lingkungan dan perkotaan serta menambah jumlah biopori dan sumur resapan di lingkungan permukiman serta Revitalisasi Kota Tua Ampenan.

Sedangkan kondisi makro ekonomi Kota Mataram tercermin dari peningkatan PDRB dimana PDRB Kota Mataram atas dasar harga konstan Tahun 2011 sebesar Rp 2,358 triliun lebih meningkat menjadi Rp 2,429 triliun lebih pada tahun 2012, sedangkan atas harga berlaku tahun 2011 sebesar 5,501 triliun meningkat menjadi Rp 6,004 triliun lebih pada tahun 2012.

Kontribusi terbesar terhadap PDRB, jelasnya, didominasi oleh tiga sektor utama yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan terakhir sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

“Hal itu dapat dilihat juga dari peningkatan kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik dari 172.903 jiwa pada tahun 2012 menjadi 283.309 jiwa pada tahun 2013,” katanya.

Untuk diketahui, Kota Mataram dalam rencana tata ruang wilayah Nasional ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional yang berfungsi sebagai simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional.

Sementara, dalam rencana tata ruang wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi “Mataram Metro” di bidang pertumbuhan ekonomi dan sebagai kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).

Di samping itu, Kota Mataram juga ditetapkan menjadi salah satu lokasi pengembangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara sebagai Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional.

Walikota menyadari seluruh capaian itu bukanlah hasil kerja sendiri sebagai Walikota maupun berdua bersama Wakil Walikota saja. Sebaliknya, semua itu merupakan kerja keras bersama, termasuk juga kerja sama yang sinergis dengan pihak legislatif dalam semangat “Mataram Untuk Semua”. “Keberhasilan kinerja pembangunan yang dicapai tidak lepas dari upaya kita bersama untuk tetap mempertahankan kondusivitas wilayah di kota yang kita cintai ini,” katanya.

Karenanya Walikota mempunyai prinsip, “Tahaddus Bin Nikmah”, yang mengandung makna bahwa kemajuan yang dirasakan bersama ini merupakan nikmat untuk terus memotivasi kita semua.

Sebelum menutup kegiatan rapat paripurna, Sekretaris Dewan  Kota Mataram Lalu Arya Dharma menyampaikan keputusan Dewan Kota Mataram tentang pembentukan pansus LKPJ yang beranggotakan 10 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing fraksi di DPRD Kota Mataram.  

(Gus/Nir/foto humas/*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x